Home » » Pernah Kesulitan Cari Makan, Jadi Alasan Dibalik Lahirnya Keroncongantar

Pernah Kesulitan Cari Makan, Jadi Alasan Dibalik Lahirnya Keroncongantar

Rilis.keroncongantar.com PEKANBARU - Suatu hari di tahun 2007. Seorang mahasiswa tengah dilanda lapar di sebuah kost sederhana yang berjarak lebih kurang 3 kilometer dari Kampus Universitas Riau. Warung makan jauh. Sementara kendaraan tak punya. Akhirnya, terpaksa menahan lapar semalaman.
Hampir 1 dekade kemudian, kisah di sebuah kost mahasiswa itu jadi inspirasi lahirnya sebuah perusahaan rintisan (start-up) kuliner di Pekanbaru. Idenya, menyediakan platform digital Layanan makanan secara daring atau online. Di era digital, kehadiran platform ini diharapkan jadi solusi untuk mendapatkan makanan dengan mudah dan praktis. Ary Nugraha, si mahasiswa yang mengalami kisah itu, lalu mengenalkan Keroncongantar sebagai nama brand-nya. Keroncongantar lahir untuk membantu orang-orang agar semakin mudah memenuhi kebutuhan makannya. Tinggal pesan, lalu diantar. Makna dari nama Keroncongantar pun simpel. "Keroncongan", lalu "diantar". Sebelum melahirkan brand Keroncongantar, dia sudah memiliki sebuah warung makan bernama Keroncongan. Saat berkembang menjadi platform digital namanya menjadi "Keroncongantar". "Di kampung, ibu saya juga jualan kuliner. Saya bisa kuliah dan sarjana juga karena kuliner itu," kata Ary. Dorongan untuk membuat sebuah platform agar bisa membantu banyak orang semakin kuat. Menurutnya, bisnisnya bisa membantu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan lewat bermitra menjadi dapur di keroncongantar. "Saat ini belum rutin (mitra). Selain masih uji coba, juga masih terbatas bergerak karena masih modal sendiri. Jadi kita masih berfokus dipengenalan dan edukasi brand dan layanan," kata Alumni Universitas Riau ini. Diluncurkan di Ulang Tahun Pernikahan Hari itu, Kamis, 5 Mei 2016. Langit cerah menyelimuti Pekanbaru. Di sebuah warung makan di kawasan Panam, tak jauh dari Kampus Universitas Riau, Keroncongantar resmi diluncurkan. Bertepatan dengan ulang tahun pernikahan Ary Nugraha dan sang istri. Peluncurannya dilakukan secara sederhana. Tak ada seremoni khusus. Tak ada tamu undangan. Hanya promo diskon makanan untuk pelanggan. Sejak peluncuran itu, di tengah penetrasi digital yang kian masif, Keroncongantar pun terus eksis mengantarkan makanan ke rumah-rumah pelanggan. Saat malas keluar rumah, boleh mampir ke platformnya. Cari menu yang tersedia, lalu order. Makanan langsung diantar ke rumah. Sebagaimana kebanyakan bisnis yang dimulai dengan modal "cekak", Keroncongantar pun menghadapi sejumlah tantangan yang kurang lebih sama di awal berdiri. Dari sisi sumber daya manusia misalnya. Semua lini mesti dikerjakan sendiri. Mulai dari produksi, marketing dan promosi, membangun website, hingga pengantaran. "Jadi, sebenarnya sebelumnya kita sudah mulai delivery-nya dulu. Tapi belum ada platform, masih menggunakan broadcast message. Jadi waktu launching website, kita sudah punya pelanggan delivery," kata Ary. Begitu juga dengan produksi. Ary turun tangan langsung ke dapur sebagai juru masak. Berbekal pengetahuan memasak otodidak Ary memasak beragam sajian lezat untuk pelanggan setianya. "Saat kapasitas order melebihi target, dapur utama kita didistribusikan ke dapur mitra", kata Ary. Ingin Banyak Orang Terbantu dan Bahagia Di tahun ketiganya, saat ini Keroncongantar sudah punya beberapa layanan. Diantaranya, masakan rumahan untuk layanan catering. "Jadi yang gak sempat masak, bekerja atau lagi hamil tetap bisa menikmati masakan rumahan setiap hari" cerita Ary. Selain itu, platform Keroncongantar juga menjadi semacam etalase digital bagi usaha kecil dan menengah untuk memajang produknya. "Nilai yang ingin diciptakan adalah, kami tidak sekadar ingin sukses sendiri tapi kami juga menyediakan bagi orang jalan untuk sukses dan maju bersama," katanya. Selain itu, Keroncongantar juga memiliki fitur untuk berbagi makanan kepada orang lain. "Jadi, gak harus beli makan dan dia makan sendiri. Tapi memungkinkan juga untuk memfasilitasi orang yang punya kelebihan rezeki dan mau sedekah makanan buat org lain. Seperti yatim atau dhuafa," cerita Ary. Ary ingin melalui platform yang dibangunnya banyak orang terbantu dan bahagia.

Website : www.keroncongantar.com
Instagram : @keroncongantarcom

Penulis : Rio Sunera Tripriau.com

Thanks for reading & sharing Artikel.KERONCONGANTAR

Previous
« Prev Post